CATATAN HITAM WANITA
Sekian lama
wanita terkurung dalam pedihnya kehidupan, saat itu wanita tak layak dipandang
sebagai makhluk ciptaan-Nya oleh sebagian besar lelaki, seakan lelakilah
menjadi penguasa kehidupan ini, bahkan perbuatannya melampaui batas perbuatan
Tuhannya.
Wanita, jauh
sebelumnya pernah dianggap bukan manusia, dianggap sebagai sampah kehidupan,
mereka disiksa, dibunuh, bahkan ada yang belum sempat menikmati karunia-Nya
namun dengan sadis mereka dikubur hidup-hidup. wanita pernah menjadi makhluk
yang jauh lebih hina jika dibandingkan dengan daun pisang, jauh lebih sengsara
daripada tanah yang tiap hari diinjak.
Wanita,
sebelumnya pernah terkubur jauh ke dalam dunia kehiniaan, tidak ada yang mengharapkanya
untuk lahir, jikalau pun terlahir maka mereka dibunuh dengan sadisnya, dan
jikalau pun mereka dewasa, maka hanya menjadi pelampiasan nafsuh untuk kaum
lelaki saja, tidak lebih dari itu.
Wanita, jauh
sebelumnya, kehadiranya tidak mempengaruhi kaum lelaki, bahkan para wanita
hanya menjadi budak persembahan, dipakai jika dibutuhkan kemudian dibuang
setelahnya.
Kemudian,
dengan izin Tuhannya, seorang lelaki dengan rasa kepeduliannya mengangkat
derajat wanita, lelaki yang dari sekian banyak makhluk ciptaannya memerdukan
suaranya menyambut makhluk wanita, kemudian menyebarkannya ke penjuru dunia.
Lelaki yang dengannya wanita bisa bersandar pilu saat hanya air mata yang mampu
membahasakan lukanya.
Entah itu
keinginan lelaki, atau pun ini semua adalah keinginan Tuhan, yang terpenting bahwa wanita telah dianggap
sebagai makhluk hidup yang layak di perlakukan dengan baik. Lelaki membuatnya
terpedaya, dan membuatnya tahu arti kehidupan ini.
Sekian lama,
setelah wanita telah berhak mendapatkan kehidupannya, setelah wanita bisa
menjadi figur kehidupannya sendiri, kini wanita bahkan menjadi pemandu
kehidupan bagi lelaki. lelaki yang dulunya menjadi raja bagi wanita-wanita,
namun kini alurnya berubah seribu persen, wanita telah berhasil membuat lelaki
tak berdaya, bahkan lelaki rela kehilangan segalanya dan melakukan apapun demi
makhluk yang bernama wanita.
Tidakkah kalian
menyadari bahwa kehidupan sekarang berubah? dimana lelaki dengan kasih sayangnya
mengangkat derajat wanita, namun bukan kasih sayang menjadi balasannya, tetapi
dengan tega wanita menghancurkan derajat lelaki. apa yang akan dilakukan dengan
kenyataan ini? bukankah sejarah mencatat karena lelaki wanita bisa hidup
berdampingan dengannya?, haruskah kita menyalahkan sejarah agar kehidupan
lelaki tidak hina berlarut-larut?.
Berlebihan jika
sepenuhnya menyalahkan wanita, karena lelakilah yang memegang figur utama
kebangkitan para wanita, namun lelaki juga tak bisa sepenuhnya disalahkan karena
mereka hanya menjadi perantara atas kehendak Tuhannya. Mungkin ada hal yang
terlupakan dalam sejarah kebangkitan derajat wanita, ada hal yang terlupakan
tatkala lelaki hendak memanjakan wanita. Apapun itu, Tuhan yang memilihkan
semua ini, dan Tuhan tahu apa yang terbaik untuk ciptaan-Nya.
. . . . .
Lanjut ke Warna Wanita berikutnya....
(Terima kasih karena telah membaca, untuk lebih lengkap, tulisan ini termuat dalam sebuah Novel berjudul Warna Wanita)
Warna Wanita: Catatan Hitam Wanita
4/
5
Oleh
Unknown