Minggu, 01 November 2015

PERGESERAN ZAMAN, dampak dan solusinya.



PERGESERAN ZAMAN
dampak Dan Solusi

1.      Dampak Negatif Pergeseran Zaman Pada Akhlak Remaja Makassar
Pergeseran zaman menggiring perubahan akhlak remaja, dari segi agama maupun akhlak, baik itu semakin meningkatnya kualitas ataupun tercemarnya akhlak remaja dengan perubahan yang dihadapinya.
Contoh: Semakin minimnya rasa kebanggaan kepada budaya Siri’ na pacce oleh sebagian remaja Makassar, yang dulunya budaya itu di junjung tinggi, namun kini bukan hanya tidak dijunjung bahkan tidak sedikit remaja telah menginjak-injak budaya tersebut. Kita lihat saja remaja menanggapai pergaulan, dulu nenek kita sangat menjaga harkat dan martabat keluarga dengan tidak melakukan—sebagai contoh—pacaran[1] (bahkan pergaulan bebas dengan orang lain), karena hal yang demikian dianggapnya hanya akan menimbulkan fitnah bagi masyarakat. Namun, baik pacaran maupun pergaulan bebas itu nampaknya menjadi tren bagi masa remaja sekarang. Bahkan tidak sedikit orang yang tidak memiliki pasangan ‘pacar’ dianggap ketinggalan zaman dan tidak laku. Dari pergaulan itu akan tersirat pernyataan mengabaikan budaya Siri’ na Pacce yang senantiasa menjaga rasa malu dalam bertindak hal-hal ‘yang ditakutkan berdampak fitnah’.

2.      Solusi Dalam Menanggapi Pergeseran Zaman
Pertama yang perlu menjadi catatan penting kita, bahwa al-Qur’an senantiasa menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia, apalagi umat islam. Umat Islam bisa menerima, baik sebagian atau seluruhnya, unsur-unsur dan nilai-nilai budaya luar yang dinilai positif dan selaras dengan prinsip dan nilai-nilai Islam. Umat Islam harus menolak, baik sebagian maupun seluruhnya, elemen-elemen dan nilai-nilai budaya luar yang dipandang negatif dan tidak sesuai dengan doktrin dan etika Islam.
Sikap menerima terhadap budaya luar hendaknya diikuti oleh sikap untuk menyeleksi (memilih), yakni hanya bersedia menerima elemen-elemen dan nilai-nilai kebudayaan yang dibenarkan oleh Islam. Dengan sikap menyeleksi ini maka jati diri dan identitas umat Islam dapat terpelihara dan terletarikan di tengah-tengah pergulatan arus budaya luar.
Pada dasarnya, semua perilaku diatas telah diintruksikan oleh al-Qur’an di wahyu pertama, yakni surah al-Alaq ayat 1-5. Di sana (QS. al-Alaq) memerintahkan kita untuk melakukan ‘pembacaan’ terhadap seluruhnya, baik itu ayat-ayat al-Qur’an, diri sendiri, maupun lingkungan, termasuk pergeseran yang terus terjadi untuk masa rejama.
Kita tidak boleh terlalu kaku dalam memahami sesuatu permasalahan, tetapi harus ‘membaca’ lebih jauh tentang masalah itu, agar tindakan yang kita lakukan bisa menjawab permasalahan yang dihadapi. Dengan begitu, diharap kepada remaja mampu menjawab dengan baik persoalan yang dihadapinya bahkan mampu menjadi garda penggubah masa global menjadi sebuah potensi kebaikan baik untuk dirinya, maupun untuk orang lain, baik secara vertikal (sesama makhluk) maupun horizontal (pada Tuhan).




[1] Pacaran; bukan tidak boleh, tetapi timbulnya ‘fitnah’ untuk masa remaja biasanya terjadi pada dunia pacaran.

Related Posts

PERGESERAN ZAMAN, dampak dan solusinya.
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.